Antara OSIS dan Orang Tua



Assalamualaikum readers sekalian, gak kerasa sudah tiga bulan belum sempat ngepos, maklum waktu sibuk-sibuknya PAT dan libur ramadhan hehehe... sekarang juga belum bisa move on nih dari yang namanya Bulan Agung itu. Ok, untuk mengobati kerinduan akan tulisan-tulisan gaje saya ini, hadirlah sebuah hal yang mungkin dirasakan oleh pembaca sekalian semua walaupun saya tidak sih, namun teman-teman di organisasi yang saya geluti, yaitu OSIS banyak yang mengalaminya, apa itu? Susahnya restu dari orang tua.

Dari beragam curahan hati teman-teman seperjuangan saya mengenai “tidak diperkenankannya  mereka untuk menjadi bagian maupun meneruskan peran mereka dari kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah ini”,  saya dapat menangkap bahwa orang tua enggan memberikan izinnya karena ; pertama orang tua khawatir terhardap prestasi akademik sang anak yang dirasa akan menurun ; kedua kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan buah hatinya tersebut ; ketiga perasaan was-was terhadap keselamatan sang anak dimana banyak kegiatan OSIS yang menuntut mereka pulang lebih telat daripada murid lainnya bahkan sampai larut malam ; keempat pemikiran kolot bahwa berorganisasi tidak memiliki manfaat atau efek positif bagi masa depan anak.

Untuk itu, disini saya akan membagikan beberapa tips and trick bagaimana cara memenagkan hati orang tua agar mengizinkan kita berkecimpung dalam kepengurusan OSIS ini. Pertama, yakinkanlah diri teman-teman semua bahwa diri kita sanggup untuk memikul tanggung jawab berat sebagai pengurus organisasi formal sekolah ini, tekadkan dalam jiwa bahwa kita ini sanggup “ngerodi” dalam organisasi khusus pelajar tersebut, singkirkan pemahaman bahwa OSIS ini merupakan ajang untuk meningkatkan popularitas sehingga istilah “numpang nama” berseliweran tanpa adanya kinerja yang baik. Kedua, dengan kesibukan-kesibukan yang terjadi di ranah OSIS ini, teman-teman mesti pandai dalam mengatur waktu, jangan terlalu memporsir diri sehingga waktu istirahat pun terbuang yang akan menyebabkan performa tubuh kita menurun, teman-teman juga perlu mengtur waktu antara OSIS, pembelajaran, dan juga keluarga, buatlah skala prioritas kalian agar nantinya semua unsur kegiatan tersebut dapat tertangani. Ketiga, buktikan kepada orang tua teman-teman sekaian bahwa dengan keikutsertaan sebagai pengurus OSIS tidak akan mengganggu sepak terjang keakademikan, justru dengan susahnya mendapatkan restu orang tuaini dapat membangkitan motivasi teman-teman dalam berjuang mendapatkan nilai yang baik. Keempat, tahap ini mempunyai peran yang paling penting dimana komunikasi kepada oranga tua harus terus menerus dilakukan secara intens, karena kerasnya batu dapat dikalahkan dengan air yang menetes dengan sabar.

Orang tua juga perlu mengubah mindset dan pandangannya terhadap organisasi ini. Karena OSIS merupakan wadah bagi siswa untuk berkreasi dan menuangkan ide-idenya. Organisasi ini juga dapat menjadi ladang bagi siswa untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta memupuk rasa persaudaraan dan solidaritas. Banyak kegiatan-kegiatan organisasi siswa ini yang dapat melatih daya pikir kritis siswa. OSIS bisa menjadi prototype atau ajang pelatihan untuk terjun ke masyarakat sehingga ketika nanti sang anak benar-benar menjadi bagi remaja yang sejatinya merupakan generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Dengan berkecimpung di OSIS ini, nantinya ketika terjun di masyarakat sungguhan, terciptalah generasi emas yang akan menjadi agen pelopor, perubah, serta pembawa masa depan cerah bagi Indonesia     

Komentar

  1. Terimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan khutbah jumat bakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer