Antara OSIS dan Orang Tua
Dari beragam curahan hati
teman-teman seperjuangan saya mengenai “tidak diperkenankannya mereka untuk menjadi bagian maupun meneruskan
peran mereka dari kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah ini”, saya dapat menangkap bahwa orang tua enggan
memberikan izinnya karena ; pertama orang
tua khawatir terhardap prestasi
akademik sang anak yang dirasa akan menurun ; kedua kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan buah hatinya
tersebut ; ketiga perasaan was-was
terhadap keselamatan sang anak dimana banyak kegiatan OSIS yang menuntut mereka
pulang lebih telat daripada murid lainnya bahkan sampai larut malam ; keempat pemikiran kolot bahwa
berorganisasi tidak memiliki manfaat atau efek positif bagi masa depan anak.
Untuk itu, disini saya akan
membagikan beberapa tips and trick
bagaimana cara memenagkan hati orang tua agar mengizinkan kita berkecimpung
dalam kepengurusan OSIS ini. Pertama,
yakinkanlah diri teman-teman semua bahwa diri kita sanggup untuk memikul
tanggung jawab berat sebagai pengurus organisasi formal sekolah ini, tekadkan
dalam jiwa bahwa kita ini sanggup “ngerodi” dalam organisasi khusus pelajar
tersebut, singkirkan pemahaman bahwa OSIS ini merupakan ajang untuk
meningkatkan popularitas sehingga istilah “numpang nama” berseliweran tanpa
adanya kinerja yang baik. Kedua,
dengan kesibukan-kesibukan yang terjadi di ranah OSIS ini, teman-teman mesti
pandai dalam mengatur waktu, jangan terlalu memporsir diri sehingga waktu
istirahat pun terbuang yang akan menyebabkan performa tubuh kita menurun,
teman-teman juga perlu mengtur waktu antara OSIS, pembelajaran, dan juga
keluarga, buatlah skala prioritas kalian agar nantinya semua unsur kegiatan
tersebut dapat tertangani. Ketiga, buktikan
kepada orang tua teman-teman sekaian bahwa dengan keikutsertaan sebagai
pengurus OSIS tidak akan mengganggu sepak terjang keakademikan, justru dengan
susahnya mendapatkan restu orang tuaini dapat membangkitan motivasi teman-teman
dalam berjuang mendapatkan nilai yang baik. Keempat, tahap ini mempunyai peran yang paling penting dimana
komunikasi kepada oranga tua harus terus menerus dilakukan secara intens,
karena kerasnya batu dapat dikalahkan dengan air yang menetes dengan sabar.
Orang tua juga perlu mengubah mindset dan pandangannya terhadap
organisasi ini. Karena OSIS merupakan wadah bagi siswa untuk berkreasi dan
menuangkan ide-idenya. Organisasi ini juga dapat menjadi ladang bagi siswa
untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta memupuk rasa persaudaraan dan
solidaritas. Banyak kegiatan-kegiatan organisasi siswa ini yang dapat melatih
daya pikir kritis siswa. OSIS bisa menjadi prototype
atau ajang pelatihan untuk terjun ke masyarakat sehingga ketika nanti sang
anak benar-benar menjadi bagi remaja yang sejatinya merupakan generasi penerus
yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Dengan berkecimpung di
OSIS ini, nantinya ketika terjun di masyarakat sungguhan, terciptalah generasi
emas yang akan menjadi agen pelopor, perubah, serta pembawa masa depan cerah
bagi Indonesia
Tulisannya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan khutbah jumat bakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapus